Selasa, 23 Juli 2013

Sukamade - TNMB. Aplikasi AM Gemapita XXVI - Divisi Konservasi




Sukamade merupakan bagian dari Taman Nasional Meru Betiri (TNMB) yang
terletak sekitar 97 km barat daya Banyuwangi. Taman Nasional Meru Betiri terletak di pantai selatan Jawa Timur yaitu masuk dalam dua kabupaten yakni Jember dan ujung timurnya di Banyuwangi dengan luas mencapai 50.000 hektare. Namanya diambil dari gunung tertinggi yang terdapat di dalamnya Gunung Meru Betiri (1.223 m). Selain dapat melihat lima jenis penyu yang kerap menyambangi pantai ini, kabarnya di sana juga masih ada harimau Jawa. Selain itu juga bisa disaksikan banteng, macan tutul, kijang, dan berbagai jenis monyet. Dari jenis burung terdapat burung merak, berbagai elang dan rangkong. Selain itu, flora di sini mencakup Rafflesia zollingeriona dan Balanphora fungosa.
Gemapita dalam rangka meningkatkan kualitas anggota Gemapita maka perlu diadakan suatu aplikasi kepecinta alaman untuk mewujudkan pemikiran tersebut. Salah satu upaya yang bisa ditempuh adalah dengan mengadakan kegiatan inventarisasi flora dan fauna yang dilaksanakan di Sukamade.

Kamis, 20 Juni 2013
Aplikasi konservasi sendiri di mulai pada hari Kamis, 20 Juni 2013 pada pukul 07.00 WIB dengan acara persiapan pemberangkatan peserta aplikasi. Peserta aplikasi lapang yaitu 18 orang yang terdiri dari 4 aplikator dan 14 pendamping. Setelah semua aplikator maupun pendamping siap, dilaksanakan doa bersaama.  
Pukul 08.40 WIB berangkat menuju Sukamade - Banyuwangi dengan mengendarai sepeda motor. Ditengah perjalanan pukul 10.10 WIB aplikator dan pendamping beristirahat di gumitir, Banyuwangi. Pukul 10.25 WIB peserta melanjutkan perjalanan menuju Pesanggaran. Pukul 14.00 WIB sampai di Pesanggaran. Kemudian melanjutkan perjalanan menuju desa Sukamade. Pukul 17.00 WIB sampai di pos keamanan Sukamade, terletak sebelum desa Sukamade. Karena hari sudah mulai gelap, ditambah dengan hujan yang terus turun, jadi diputuskan untuk menginap di pos keamanan hingga besok pagi. Pukul 17.10 peserta aplikasi memakan bekal makanan. Dilanjutkan dengan mempersiapkan tempat untuk menginap. Breafing dilaksanakan pukul 19.09 – 20.00 WIB. Kemudian dilanjutkan dengan istirahat.

Jumat, 21 Juni 2013
tukiknya banyak yaaa, pengennnn :3
Aplikator dan pendamping bangun pukul 04.00 WIB. Kemudian melakukan packing dan persiapan pemberangkatan menuju pantai Sukamade. Pukul 05.50 WIB berangkat menuju pantai Sukamade. Di dalam perjalanan, peserta harus menyebrang parit dengan menggunakan rakit. Peserta aplikasi sampai di pantai Sukamade pukul 07.20 WIB. Sesampainya di pantai Sukamade, sambil menunggu ketua resort Sukamade, peserta aplikasi dapat melihat proses penanaman dan pengambilan telur penyu di tempat perkembangbiakan penyu semi alami. Serta pengambilan tukik yang siap untuk diletakkan di tempat penampungan dan kemudian dilepaskan di laut.

pegang tukik :p
Pukul 08.00 peserta aplikasi mulai memasak untuk makan pagi. Yang bertugas untuk memasak yaitu Seyus dan Dwi Vivi, dibantu oleh peserta yang lain. Pukul 09.00 dua orang dari tim yaitu Zakyah dan Geby meminta izin pada pihak yang berwajib yaitu Pak Ali sebagai kepala penanggung jawab pengolahan penyu sukamade, kemudian mendapat izin untuk menempati Camping Ground di sukamade. 
Pukul 09.30 peserta melaksanakan makan pagi (Menu makan terlampir). Setelah selesai makan, dilanjutkan dengan packing barang-barang aplikator dan langsung bergegas menuju camping ground. Pukul 11.00 sebagian peserta mendirikan tenda dan mengeluarkan semua isi carrier aplikator.
Praktek analisa vegetasi yang pertama, yaitu dengan menggunakan metode berpetak dilaksanakan pukul 11.30. Sebelumnya, pendamping menyurvei tempat analisa vegetasi, yaitu daerah sekitar belakang camping ground. Semua aplikator dan 3 pendamping, yaitu Dwi Aminawati, Geby Ramadhanti dan Seyus Bunga mengikuti praktek analisa vegetasi. 
Rafflesia Sukamade
Pukul 14.50 WIB, praktek analisa vegetasi berakhir. Aplikator dan pendamping bergegas menuju camping ground dan dilanjutkan dengan ISHOMA hingga pukul 15.30 WIB. Setalah ISHOMA, aplikator dan pendamping, dipandu oleh tim dari sukamade berangkat menuju tempat tumbuhnya tanaman langka, yaitu Rafflesia zollingeriana. Namun yang ditemukan yaitu hanya knock saja, atau rafflesia kecil. Knock sendiri tumbuh selama 4 bulan, setelah tumbuh akan mekar bunga rafflesia yang hanya bisa bertahan 1 minggu saja. Knock rafflesia yang ditemukan berjumlah 3 buah dengan lebar masing-masing 2,5 cm , 5,5 cm , dan 1,5 cm.


aku sama penyu :D
penyu betina bertelur
Peserta aplikasi kembali ke camping ground pukul 17.30 WIB untuk beristirahat. Kemudian pukul 18.20 WIB menerima materi pembekalan tentang perkembangbiakan penyu sukamade oleh Pak Ali dan Pak Djunaedi. Semua aplokator dan beberapa pendamping mengikuti pembekalan. Setelah pembekalan selesai, pukul 20.00 peserta aplikasi yang terdiri dari 9 orang berangkat menuju pantai untuk melihat dan mengamati proses penyu bertelur. Didampingi oleh tim dari sukamade dan oleh pak Djunaedi. Sekitar pukul 20.30 penyu mulai mendarat di pantai. Dan pukul 20.50 penyu mulai bertelur. Jumlah telur penyu yaitu sekitar 113 telur. Penyu mulai meninggalkan pantai menuju ke laut sekitar pukul 22.05 WIB. Tim dari sukamade membawa telur penyu menuju tempat penakaran penyu. Pukul 23.00 WIB peserta aplikasi kembali ke camping ground. Setelah sampai di camping ground, pukul 23.30 evaluasi dan breafing hingga pukul 00.30 WIB. Kemudian dilanjutkan dengan istirahat.

Sabtu, 22 Juni 2013
pelepasan tukik di pantai sukamade
Hari kedua aplikator bangun pukul 05.00 WIB kemudian dilanjutkan dengan praktek pengamatan burung di sekitar jalan menuju pantai. Semua aplikator mengikuti praktek pengamatan burung ini, dengan diawasi oleh 3 pendamping. Di sepanjang jalan hingga menuju pantai, aplikator berhasil mengamati 11 jenis burung. Pengamatan burung berakhir pukul 07.00 WIB. Setelah pengamatan burung aplikator dan pendamping kembali menuju pantai untuk melaksanakan pelepasan tukik (anak penyu) yang didampingi oleh tim dari sukamade. Pelepasan tukik berakhir pukul 07.30 WIB. Setelah pelepasan tukik, peserta kembali ke camping ground untuk beristirahat. Dilanjutkan dengan masak dan makan hingga pukul 09.40 WIB.
Plaster cast dimulai pukul 10.00 WIB aplikator didampingi oleh tim dari sukamade memulai materi plaster cast dengan mencari jejak di kawasan timur camping ground hingga hampir menuju pantai. Aplikator mendapat 4 jejak, 2 kotoran hewan, dan 1 cakaran hewan. Setelah praktek plaster cast berakhir, pukul 13.00 WIB, dilanjut dengan Herbarium. Aplikator mencari sample daun tumbuhan juga di sekitar daerah timur camping ground hingga ke kawasan depan penginapan. Sample daun tumbuhan yang didapatkan oleh aplikator berjumlah 10 sample daun. (data hasil plaster cast dan herbarium terlampir)
Pukul 15.00 WIB, peserta aplikasi melaksanaka ISHOMA hingga pukul 18.00 WIB. Kemudian dilanjutkan dengan praktek sosialisasi pedesaan. Metode yang digunakan untuk sosped kali ini yaitu dengan menggunakan metode wawancara. Yang menjadi narasumber adalah Pak War, selaku Staff Resort Sukamade. Pada awalnya, aplikator menemui narasumber untuk bertanya nama-nama tanaman yang didapatkan oleh aplikator pada saat praktek herbarium. Namun karena beliau sudah berada di sukamade sejak tahun 1997, jadi beliau juga banyak mengerti tentang desa sukamade sendiri, aplikator kemudian melakukan wawancara sebagai praktek sosped. Serta wawancara mengenai jenis-jenis flora dan fauna yang terdapat di sukamade.
Adapun yang menjadi agenda dalam sosialisasi pedesaan ini antara lain yaitu: Sejarah, Penduduk, Budaya. Nama sukamade sendiri dulunya adalah sukamati. Karena ada banyak kejadian orang hilang dan terdapat wabah malaria. Pada tahun 1939, Mr.Janshon orang dari Belanda mengetahui keberadaan penyu di sukamade ini. Sebelum ditetapkan sebagai cagar alam, sukamade masih milik orang Belanda. Pada tahun 1997 sukamade ditetapkan menjadi Taman Nasional oleh menteri. Di sukamade pernah terjadi tsunami, yaitu pada tahun 1994. Juga pernah terjadi abrasi air laut pada tahun 1997. Penduduk sukamade sendiri mayoritas adalah pendatang. 60% penduduk sukamade berasal dari madura, dan 40% berasal dari jawa. Bahasa sehari-hari penduduk sukamade adalah bahasa jawa. Pekerjaan penduduk sukamade yaitu mayoritas diperkebunan. Kebudayaan di desa sukamade sama dengan budaya jawa, pada tahun 1971 pernah ada kesenian jawa. Kegiatan yang dilakukan penduduk selain perkembangbiakan penyu yaitu juga melaksanakan patroli dibeberapa titik sumber. Selain itu juga melayani wisatawan asing yang datang.
Setelah praktek sosped selesai aplikator dan pendamping kembali ke camp untuk melaksanakan evaluasi kegiatan. Evaluasi dilaksanakan setelah peserta pengamatan penyu kloter kedua kembali ke camp. Pukul 23.00 WIB evaluasi dan breafing dilaksanakan hingga pukul 23.30 WIB. Kemudian paking hingga pukul 00.00 WIB, karena esok hari peserta aplikasi akan meniggalkan sukamade. Dilanjutkan dengan istirahat.



Minggu, 23 Juni 2013
Hari terakhir di Sukamade, peserta aplikasi bangun pukul 05.00 WIB. Kemudian dilanjutkan dengan masak dan makan pagi hingga pukul 06.30 WIB. Packing dan pembongkaran tenda dilaksanakan hingga pukul  07.20 WIB. Kemudian aplikator dan pendamping berfoto-foto dengan tim dari sukamade bersama dengan banner aplikasi serta bendera GEMAPITA. Pukul 07.30 WIB berangkat meninggalkan sukamade. Peserta aplikasi beristirahat terlebih dahulu di rumah Yudi Arisona hingga pukul 15.30 WIB. Kemudian melanjutkan perjalanan menuju Jember. Sampai di sekretariat GEMAPITA pukul 18.00 WIB dengan selamat.

1 komentar:

  1. kereeen...
    blog ku nggak sebanyak ini postingannya
    kapan2 ajari bikin timeline dan segala isinya ya dek cetar :D

    BalasHapus