PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA
SISTEM
REPRODUKSI
Oleh :
Zakyah
120210103086
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2015
I.
JUDUL : Sistem Reproduksi
II.
TUJUAN :
Mahasiswa mampu memahami cara menghitung masa subur
menggunakan ovutest dan perhitungan sistem kalender
III.
DASAR TEORI
Sistem reproduksi merupakan suatu cara
pewarisan keturunan pada generasi kegenerasi berikutnya dengan tujuan
menghasilkan keturunan dan mempertahankan jenis. Salah satu perilaku reproduksi
pada manusia khususnya wanita adalah siklus menstruasi. Siklus menstruasi
merupakan perubahan yang terjadi di dalam ovarium dan uterus dimana masa
menstruasi berlangsung kira-kira 5 hari. Selama masa ini epitelium permukaan
dinding uterus terlepas dan terjadi sedikit pendarahan (Syaifuddin, 2006).
Organ-organ reproduksi membentuk apa saja yang dikenal
sebagai traktus genitalis, yang berhubungan dengan traktus urinarius. Pada
laki-laki kedua traktus itu erat berhubungan dengan traktus urinarius, akan
tetapi tidak bersambung. Traktus genitalis perempuan bersambung dengan rongga
peritoneum. Ini bukan halnya pada orang laki-laki; tidak ada saluran dari
traktus genitalis ini yang terbuka di rongga peritoneum. Organ perkembangbiakan
pada wanita terletak dalam panggul kecil, organ laki-laki sebagian besar
terletak di luar pelvis (Pearce, 2004: 254).
Organ
reproduksi perempuan terbagi atas organ genetalia eksterna dan organ genetalia
interna. Organ genatalia eksterna dan vagina adalah bagian untuk sanggama,
sedangkan organ genetalia interna untuk ovulasi,tempat pembuahan sel
telur,translasi blastokis,implantasi, dan tumbuh kembang janin. Endometrium
adalah lapisan epitel yang melapisi rongga rahim. Permukaannya terdiri atas
selapis sel kolumnar yang bersilia dengan kelenjar sekresi mukosa rahim yang
berbentuk invaginasi ke dalam stroma selular. Kelenjar dan stroma mengalami
perubahan yang siklik, bergantian antara pengelupasan dan pertumbuhan baru setiap
sekitar 28 hari. Dalam terjadi kehamilan harus ada spermatozoa, ovum,pembuahan
ovum (kontasepsi), dan nidasi (implantasi) hasil konsepsi. Setiap spermatozoa terdiri
atas tiga bagianyaitu kaput(kepala) yang berbentuk lonjong agak gepeng dan
mengandung bahan nukleus,ekor dan bagian yang silindrik (leher) yang
menghubungkan kepala dengan ekor. Dengan getaran spermatozoa dapat bergerak
cepat (Prawirohardjo, 2012).
Organ kelamin luar
wanita memiliki 2 fungsi, yaitu sebagai jalan masuk sperma ke dalam
tubuh wanita dan sebagai pelindung organ kelamin dalam dari organisme penyebab
infeksi.Saluran kelamin wanita memiliki lubang yang berhubungan dengan dunia
luar, sehingga mikroorganisme penyebab penyakit bisa masuk dan menyebabkan
infeksi kandungan. mikroorganisme ini biasanya ditularkan melalui hubungan
seksual (Pearce, 2004).
Menurut
Prawirohardjo (2012) Anatomi sistem reproduksi wanita terbagi menjadi 2 bagian
yaitu:
1) Organ-organ eksternal, berfungsi untuk
kopulasi, terdiri dari: Vulva, mons pubis, labia mayora, labia minora, clitoris,
vestibulum, introitus/orificium vagina, vagina, prineum.
2) Organ-organ interna, berfungsi untuk
ovulasi, fertilisasi ovum, transpoertasi blastocyst, implantasi, pertumbuhan
fetus, dan kelahiran terdiri dari: Uterus , servik uteri, corpus uteri,
ligamentum penyangga uterus.
Masa subur
sangat besar artinya bagi pasangan suami-istri yang menginginkan kehamilan dan
bagi yang ingin menunda kehamilan. Masa subur dapat dijadikan patokan untuk
melakukan hubungan seksual, karena pada masa ini proses ovulasi (pelepasan sel
telur dari indung telur) sedang terjadi sehingga kemungkinan hamil sangat besar
(Siregar, 2010).
Masa reproduksi
adalah masa pada perempuan umur 15-45 tahun. Selama masa reproduksi akan
terjadi maturasi folikel yang khas, termasuk ovulasi dan pembentukan korpus
luteum. Proses ini terjadi akibat interaksi hipotalamus-hipofisis-gonad dimana
melibatkan filokel dan korpus luteum, hormone steroid, gonadotropin hipofisis
dan faktor autokrin ataupun parakrin bersatu menimbulkan ovulasi. Proses
fertilisasi dan kesiapan ovarium untuk menyediakan hormon, memerlukan
pengaturan endokrin, autokrin, parakrin/intrakrin , neuron dan system immun (Prawirohardjo,
2012).
Menstruasi adalah
perdarahan vagina secara berkala akibat terlepasnya lapisan endometrium uterus.
Fungsi menstruasi normal merupakan hasil interaksi antara hipotalamus,
hipofisis, dan ovarium dengan perubahanperubahan terkait pada jaringan sasaran pada
saluran reproduksi normal, ovarium memainkan peranan penting dalam proses ini,
karena tampaknya bertanggung jawab dalam pengaturan perubahan-perubahan siklik
maupun lama siklus menstruasi (Simanjuntak, 2013:21).
Wanita adalah
makhluk bio – psiko – social – kultural dan spiritual yang utuh dan unik,
mempunyai kebutuhan dasar yag bermacam – macam sesuai dengan tingkat perkembangannya.
Wanita usia subur adalah wanita yang sudah mengalami menstruasi mulai umur 15 –
49 tahun. Wanita usia subur adalah perempuan berusia 15 – 49 tahun berstatus
kawin / maupun belum kawin / janda. Pada keadaan normal usia subur seorang wanita
dimulai ketika siklus haid ovulatorik dan berakhir dengan hilangnya fungsi
generatif dari ovarirum (Suryandari,
2013:46).
Selama 28 hari
sekali sel ovum dikeluarkan oleh ovarium. Sel telur ini telah matang (mengalami
peristiwa ovulasi). Selama hidupnya seorang wanita hanya dapat menghasilkan 400
buah sel ovum setelah masa menopause yaitu berhentinya seorang wanita untuk
menghasilkan sel ovum yang matang Karena sudah tidak dihasilkannya hormon,
sehingga berhentinya siklus menstruasi sekitar usia 45-50 tahun. Menurut
Sumiati (2013:5-6), setelah ovulasi maka sel ovum akan mengalami 2 kemungkinan
yaitu :
a.
Tidak
terjadi fertilisasi maka sel ovum akan mengalami MENSTRUASI yaitu luruhnya sel
ovum matang yang tidak dibuahi bersamaan dengan dinding endometrium yang robek.
Terjadi secara periodic/sikus. Mempunyai kisaran waktu tiap siklus sekitar
28-35 hari setiap bulannya.
b. Terjadi
FERTILISASI yaitu peleburan antara sel sperma dengan sel ovum yang telah matang
dan menghasilkan zygote. Zygote akan menempel/implantasi pada dinding uterus
dan tumbuh berkembang menjadi embrio dan janin. Keadaan demikian disebut dengan
masa kehamilan/gestasi/nidasi. Janin akan keluar dari uterus setelah berusia 40
minggu/288 hari/9 bulan 10 hari. Peristiwa ini disebut dengan kelahiran.
Menurut Suryandari (2013:47), tanda-tanda wanita subur antara lain :
1) Siklus haid
Wanita yang
mempunyai siklus haid teratur setiap bulan biasanya subur. Satu putaran haid
dimulai dari hari pertama keluar haid hingga sehari sebelum haid datang
kembali, yang biasanya berlangsung selama 28 hingga 30 hari.
2) Alat pencatat kesuburan
Thermometer ini
akan mencatat perubahan suhu badan saat wanita mengeluarkan benih atau sel
telur. Bila benih keluar, biasanya thermometer akan mencatat kenaikan suhu
sebanyak 0,2 derajat celsius selama 10 hari. Namun jika wanita tersebut tidak
mengalami perubahan suhu badan pada masa subur, berarti wanita tersebut tidak
subur.
3) Tes Darah
Wanita yang siklus
haidnya tidak teratur, seperti datangnya haid tiga bulan sekali atau enam bulan
sekali biasanya tidak subur. Jika dalam kondisi seperti ini beberapa tes darah
perlu dilakukan untuk mengetahui penyebab dari tidak lancarnya siklus haid. Tes
darah dilakukan untuk mengetahui kandungan hormon yang berperan pada kesuburan
seorang wanita.
4) Pemeriksaan fisik
Untuk mengetahui
seorang wanita subur juga dapat diketahui dari organ tubuh seorang wanita.
Beberapa organ tubuh, seperti buah dada, kelenjar tiroid pada leher, dan organ
reproduksi. Kelenjar tiroid yang mengeluarkan hormon tiroksin berlebihan akan
mengganggu proses pelepasan sel telur. Sedangkan pemeriksaan buah dada
ditujukan untuk mengetahui hormon prolaktin di mana kandungan hormon prolaktin
yang tinggi akan mengganggu proses pengeluaran sel telur. Selain itu,
pemeriksaan sistem reproduksi juga perlu dilakukan untuk mengetahui sistem reproduksinya
normal atau tidak.
5) Track record
Wanita yang pernah
mengalami keguguran, baik disengaja ataupun tidak, peluang terjangkit kuman
pada saluran reproduksi akan tinggi. Kuman ini akan menyebabkan kerusakan dan
penyumbatan saluran reproduksi
IV.
METODE PRAKTIKUM
4.1 Waktu
dan Tempat Percobaan
·
Waktu percobaan dilakukan pada hari
Senin tanggal 11 Mei 2015 di laboratorium zoology prodi biologi Universitas
Jember
4.2 Alat
dan Bahan
a. Alat
:
·
Kalender
·
Ovutes scope
·
Alat tulis
b. Bahan
:
·
Air liur wanita
4.3 Prosedur
Percobaan
a. Perhitungan
masa subur menggunakan sistem kalender
Memilih
masa subur probandus dari perwakilan masing-masing kelompok dengan siklus
menstruasi yang normal yaitu 28-30 hari
|
Mencatat
hasil perhitungan
|
Menghitung
masa subur probandus dengan menentukan hari pertama menstruasi, masa subur
adalah hari ke 13- 15 dalam suatu siklus menstruasi
|
b. Uji
masa subur dengan ovutes
Melepaskan
tutup ovutes dan melepaskan lensa optik secara hati-hati dna
membersihkannya
|
Mengambil
air liur secukuupnya dengan jari tanganlangsung dari ujung lidah secara hati-hati supaya tidak
bergelembung
|
Mencatat
hasil uji ovutes dan membandingkanya dengan hasil pengukuran dengan sistem
kalender.
|
Menutup
lensa dan mengamati didekat mata dengan menekan tombol cahaya disamping
ovutes dengan memutar lensa untuk memfokuskan
|
V.
Hasil Pengamatan
Kelompok
|
Nama
|
Hari Ke-1 Haid
|
Hasil Perhitungan Masa ubur
|
||
Sistem Kalender (Tanggal)
|
Ovutest Scope
|
||||
Gambar Hasil Ovutest
|
Keterangan
|
||||
1.
|
Ad’ha
Qiftiyatul
|
02 Mei 2015
|
14-16 Mei
2015
|
|
Masa
Peralihan
|
2.
|
Nuril Hikmah
R.P.
(Haid Tidak
Teratur)
|
29 April 2015
|
11-13 Mei
2015
|
|
Masa Tidak
Subur
|
3.
|
Abil Fida
(Haid Tidak
Teratur)
|
16 April 2015
|
28-30 April
2015
|
|
Masa Belum
Subur
|
4.
|
Aprilia
Lindiyanasari
|
08 Mei 2015
|
20-22 Mei
2015
|
|
Masa Tidak
Subur
|
5.
|
Firda Rosetty
|
30 April 2015
|
12-14 Mei
2015
|
|
Masa Peralihan
|
6.
|
Ika Wahyuni
(Haid Tidak
Teratur)
|
26 April 2015
|
8-10 Mei 2015
|
|
Masa
Peralihan
|
7.
|
Sakalus Wepe
|
11 Mei 2015
|
23-25 Mei
2015
|
|
Masa Belum
Subur
|
8.
|
Nur
Kholifatun Nisa
|
29 April 2015
|
11-13 Mei
2015
|
|
Masa
Peralihan
|
VI.
PEMBAHASAN
Praktikum acara ketujuh yaitu mengenai Sistem Reproduksi yang bertujuan untuk memahami cara menghitung masa subur menggunakan
ovutest dan perhitungan sistem kalender. Langkah awal yang dilakukan pada Perhitungan
masa subur menggunakan sistem kalender yaitu Memilih masa subur probandus dari perwakilan
masing-masing kelompok dengan siklus menstruasi yang normal yaitu 28-30 hari,
kemudian Menghitung masa subur probandus dengan menentukan
hari pertama menstruasi, masa subur adalah hari ke 13- 15 dalam suatu siklus
menstruasi, dan yang terakhir
yaitu mencatat hasil pengamatan. Langkah awal yang dilakukan untuk Uji
masa subur dengan ovutes
yaitu Melepaskan
tutup ovutes dan melepaskan lensa optik secara hati-hati dna membersihkannya kemudian Mengambil air liur
secukuupnya dengan jari tanganlangsung dari ujung lidah secara hati-hati supaya tidak
bergelembung. Selanjutnya Menutup
lensa dan mengamati didekat mata dengan menekan tombol cahaya disamping ovutes
dengan memutar lensa untuk memfokuskan. Dan yang terakhir yaitu Mencatat hasil uji ovutes dan
membandingkanya dengan hasil pengukuran dengan sistem kalender.
Masa
subur wanita menurut dr. Boyke Dian Nugraha, SpOG, MARS adalah ketika wanita
sedang masuk masa subur itu dalam keadaan siap melepas sel telur yang
telah matang yang siap dibuahi oleh sel sperma pria. Untuk diketahui
bahwa wanita akan mengalami perubahan komposisi hormon estrogen dan progesteron
secara signifikan terlihat pada air liur, air seni, dan suhu
tubuh.
Masa
subur, kata ahli kandungan dan kehamilan, Ahmad Mediana, adalah saat indung
telur (ovarium) melepaskan sel telur (ovum) yang sudah siap dibuahi ke dalam
saluran indung telur (tuba falopi). Bila sel telur berhasil bertemu sperma dan
mengalami pembuahan, maka pasangan tersebut berkesempatan memperoleh buah hati.
Masa subur biasanya berlangsung 2 minggu usai wanita menstruasi. Bila wanita
menstruasi pada tanggal 1, maka masa suburnya sekitar tanggal 16. Namun untuk
lebih pastinya wanita bisa berkonsultasi pada dokter, melakukan pemeriksaan
USG, atau laboratiorium yang disebut ovutest. Dalam satu bulan wanita
melepaskan satu ovum, yang bisa berasal dari ovarium kanan atau kiri.
Ovulasi
ditandai pecahnya folikel dan keluarnya sel telur yang kemudian disimpan dalam
tuba falopi. Folikel yang hancur berubah menjadi jaringan berwana kuning
(corpus luteum) yang mengeluarkan hormon progesterone. Hormon ini kemudian
menyiapkan lapisan dinding dalam rahim tempat sel telur menempel bila berhasil
dibuahi sperma. Sesaat setelah dilepaskan, sel telur terus bergerak dalam tuba
falopi melalui kontraksi otot yang mirip gelombang laut. Lapisan dalam tuba
falopi sendiri tidaklah halus. Lapisan ini memiliki rambut mikro (silia) yang
terus menggerakkan ovum. Pergerakan silia yang dibantu kontraksi otot,
bertujuan mendekatkan sperma dan ovum hingga bisa terjadi pembuahan.
Masa
subur tidaklah berlangsung lama. umur sel telur hanya berkisar 12-24 jam usai
dilepaskan. Setelah waktu tersebut lewat ovum bersama jaringan dalam rahim yang
sudah disipakan untuk menerima ovum yang berhasil dibuahi, akan dibuang melalui
tuba falopi. Hal ini ditandai penurunan kadar progesteron dan esterogen dalam
tubuh wanita, dalam siklus yang disebut menstruasi. Siklus ini biasanya
berlangsung dalam 28-35 hari, selama maksimal 15 hari.
Dari hasil pengamatan diperoleh hasil probandus pertama yaitu: Ad’ha
Qiftiyatul yang melakukan uji ovutest pada praktikum tanggal 11 mei 2015 sedangkan pada awal menstruasi yaitu
tanggal 02 mei 2015 akan subur pada tanngal 14-16 Mei 2015. Hal ini sesuai dengan pengukuran ovutest yang
memberikan hasil bahwa pada percobaan tersebut sedang pada masa peralihan,
dimana jika dihitung dari system kalender masa peralihan terjadi pada 3 hari
sebelum dan sesudah masa subur.
Probandus kedua yaitu Aprilia
Lindiyanasari awal menstruasi pada tanggal
08
Mei 2015 dan akan subur pada tanggal 20-22
Mei 2015, dimna jika dilihat dari
pengujian ovutest pada tanggal 11 mei yang menyatakan probandus berapa pada
masa tidak subur sejalan dengan system kalender, dimana pada hari percobaan
masih masuk pada menstruasi hari-3.
Probandus ketiga yaitu Firda
Rosetty awal menstruasi pada tanggal
30
April 2015 dan akan subur pada tanggal 12-14
Mei 2015. Sedangkan hasil dari ovutest
menunjukkan masa peralihan dan hal ini juga sejalan dengan perhitungan system
kalender yang menyatakan pada masa peralihan juga, karena masa peralihan 3 hari
sebelum dan sesudah masa subur, dimana masa subur pada tanggal 12-14 Mei.
Probandus keempat yaitu Sakalus
Wepe awal menstruasi pada tanggal
11
Mei 2015 dan akan subur pada tanggal 23-25
Mei 2015. Sedangkan hasil dari ovutest
menunjukkan masa tidak subur. Hal ini dikarenakan tanggal 11 Mei
merupakan menstruasi hari-1
probandus, sehingga probandus dalam masa tidak subur. Karena ada pada masa
menstruasi.
Probandus kelima yaitu Nur
Kholifatun Nisa awal menstruasi pada tanggal 29 April 2015 dan akan subur pada tanggal 11-13 Mei
2015. Sedangkan hasil dari ovutest
menunjukkan masa peralihan, sebenarnya untuk data ini masih dapat di toleran
kebenarannya dikarenakan masa subur sesorang berbeda-beda, namun jika dilihat
dari sistem kalender masa subur probandus pada tanggal 11 mei, yang mana
bertepatan dengan praktikum uji ovutest.
Probandus keenam, ketujuh dan kedelapan
yaitu Ika wahyuni, Nuril, dan Abil perhitungan antara
ovutest dan perhitungan sistem kalender tidak bisa dibandingkan, walaupun jika
kita lihat maka kebanyakan data tersebut sesuai antara ovutest dengan
perhitungan sistem kalender.
Dari hasil pengamatan tersebut, maka dapat diketahui bahwa terdapat data
hasil pengamatan yang kurang sesuai antara perhitungan sistem kalender dengan
sistem ovutest scope. Hal ini dapat terjadi karena perlakuan perhitungan masa
subur pada sistem kalender hanya dapat dikira-kira saja, sedangkan ovutest
scope menggunakan air liur yang berasal dari tubuh sendiri. Dan untuk tingkat
keakuratan, tentu saja sistem ovutest scope lebih akurat dibandingkan dengan
sistem kalender. Karena dengan air liur dapat diketahui kenerja dari hormon
estrogen, FSH dan LH. Karena pada saat kita menstruasi, terjadi berkurangnya
hormon tertentu yang terkait (estrogen) dan terjadi peningkatan hormon estrogen
pada masa subur. Dan ini dapat diketahui dari air liur, karena langsung
berhubungan dengan hipofisis yang mengatur keluarnya hormon dalam tubuh.
Terdapat
7 ciri-ciri kondisi fisik maupun mental masa subur pada wanita, yaitu:
1.
Payudara
menjadi Lunak
Pada
saat masa subur payudara wanita
akan menjadi lunak ini dikarenakan secara alami tubuh akan mempersiapkan
payudara untuk memproduksi Asi.itu sebabnya payudara wanita menjadi lebih lunak
serta membengkak dan sensitif apabila disentuh.Jadi saat masa subur,ciri
cirinya ada kesamaan dengan tanda tanda kehamilan.
2.
Mengalami
kram perut
Kram
perut tidak saja dialami saat mau haid tetapi wanita akan mengalaminya juga
saat masa
subur,ini diakibatkan oleh produksi hormon terjadi peningkatan dan itu
terjadi saat menjelang terjadinya ovulasi.
3.
Perubahan
Emosi
Saat
ovulasi, tubuh wanita memproduksi hormon lebih dari biasanya dan ini
mempengaruhi tingkat emosi. Bila emosi anda berubah secara tiba-tiba pada
tengah siklus haid.bisa jadi merupakan ciri-ciri masa subur pada wanita.
4.
Tubuh
serta organ reproduksi membengkak
Pada
saat masa subur,ciri ciri yang paling khas adalah seorang wanita akan merasakan
tubuhnya seakan mengalami perubahan atau dengan kata lain bertambah
besar,karena seluruh organ reproduksi pembuluh darahnya terisi dan
mengakibatkan seluruh organ reproduksi menjadi sedikit lebih aktif dari
biasanya dan ini sangat berhubungan dengan adanya peningkatan Hormon-hormon
saat Masa subur.
5.
Hasrat
Seks meningkat
Salah
satu ciri-ciri anda dalam masa subur yaitu hasrat seks anda meningkat.
6.
Bibir
Vagina Membengkak
Ciri-ciri masa subur yang lebih spesifik yaitu terjadinya pembesaran pada
mulut kelamin ini diakibatkan oleh pembuluh darah kelamin terisi penuh dengan
darah sehingga membuat kelamin menjadi lebih sensitif
7.
Perubahan
suhu tubuh
Suhu
tubuh akan meningkat apabila seorang wanita mengalami masa subur. ciri
ciri ini berhubungan dengan produksi hormon progesteron pada saat masa ovulasi.
Sebagai
tambahan anda juga dapat mengetahui ciri-ciri kapan masa subur anda berlangsung
dengan menentukan Posisi Serviks. Karena pada masa subur posisi serviks ( mulut
rahim ) bergeser agak kebawah,sehingga dapat dijangkau/diraba dengan jari
apabila dimasukkan lurus kedalam vagina dan menyentuh bagian yang mirip ujung
hidung.cara ini juga diketahui lebih akurat untuk menentukan masa subur .
Cara Menghitung Masa Subur Wanita. Masa Subur Wanita Saat ini dapat dengan mudah diketahui
dari tanda-tanda fisik yang terlihat maupun dengan bantuan alat kesehatan.
Terdapat 5 cara menghitung masa subur, dua diantaranya yaitu menggunakan sistem
kalender dan menggunakan ovutest scope.
1. Air Seni.
Alat
kesuburan ini seperti alat tes uji kehamilan. Cukup teteskan air seni Anda
dipagi hari kemduian lihat beberapa saat, bila masuk masa subur maka alat
tersebut akan menunjukkan tanda masuk waktu subur. Itulah saat yang tepat untuk
melakukan konsepsi atau hubungan suami istri. Tingkat keakuratannya cukup
tinggi, sekitar 90-95%. Sayangnya alat ini hanya sekali pakai.
2. Air Liur
Alat
tes kesuburan ini mirip mikroskop mini. Bentuknya seperti lipstik. Anda
bisa masukkan air liur ke dalam gelas teropong. Tunggu 5 menit, setelah itu
nyalakan lampunya dan putar-putar pengatur lensa ke kiri kekanan sehingga Anda
bisa melihat tampilan paling jelas. Air liur yang terlihat dalam mikroskop ini
nantinya akan terlihat berbeda dan dapat menjelaskan apakah saat ini Anda masuk
masa subur atau tidak. Bila terlihat gambar kosong atau
bintik-bintik tak jelas, berarti Anda saat itu masuk kondisi tidak subur. Namun
apabila terlihat berstruktur bebatuan dengan beberapa tulang-tulang daun, tandanya
Anda akan masuk saat subur atau ovulasi sekitar 3 hari kedepan. Apabila
saat ini Anda menginginkan kehamilan yang direncanakan, maka lakukan hubungan
intim beberapa hari kedepan, niscaya istri berpeluang besar hamil karena sperma
diperkirakan memiliki masa hidup maksimum selama 72 jam. Nah, apabila terlihat
gambar struktur tulang-tulang daun yang saling bersilangan. Artinya, saat
ini Anda sedang berada dalam masa subur atau sedang berada di puncak kesuburan.
Kemungkinan terjadi nya kehamilan akan sagat besar bila hubungan
suami istri dilakukan saat ini.
Agar
gambar yang dihasilkan akurat, maka air liur yang digunakan sebaiknya
air liur pertama yang belum terkontaminasi oleh makanan, alcohol,
rokok, maupun minuman. Selain itu air liur tidak boleh berbusa, tanpa
bola-bola udara, dan diproduksi secara spontan alias tanpa pemaksaan.
Keunggulan alat ini tidak ada efek samping yang merugikan. Selain
praktis pemakaiannya. Harganya pun relatif murah. Efektivitasnya
pun diklaim oleh perusahaan pembuatnya mencapai 95%.
3. Masa Subur Wanita Berdasarkan Kalender
Efektifitas
menggunakan metode ini tergolong rendah. Sekitar 60-70%. Karena
dihitung manual, maka perlu kecermatan dan ketelitian. Untuk menentukannya ada
dua yakni bagi yang memiliki siklus menstruasi teratur atau tepat waktu dan
menghitung masa subur haid tidak teratur. Cara menghitung masa subur
wanita dapat diketahu bahwasanya masa subur berlangsung 14 +/- 1 hari pada
mestruasi berikutnya. Berlangsung masa subur wanita ini ada pada hari ke 13
sampai hari ke 15 sebelum tanggal menstruasi yang akan tiba.
Cara
Menghitung masa subur haid yang tidak teratur yang harus dilakukan adalah
pertama tama harus dicatat panjang siklus menstruasi sekurang kurangnya
selama 6 siklus haid. Nah, untuk memastikan kapan waktu subur itu tiba
caranya jumlah hari pada siklus terpanjang, dikurangi dengan 11 sehingga
diperoleh hari subur terakhir dalam siklus menstruasi tersebut. Namun apabila
dari jumlah hari pada siklus menstruasi terpendek dikurangi 18, diperoleh hari
subur pertama dalam siklus menstruasi tersebut. Contoh : siklus
terpanjang = 31, sedangkan siklus terpendek = 26, maka masa subur wanita dapat
dihitung, 31 - 11 = 20, dan 26 -18 = 8, sehingga masa subur berlangsung
pada hari ke 8 hingga hari ke 20.
Bila
menstruasi Anda perbulan tidak teratur system kalender ini tidak cocok bagi
Anda. Apalagi bila Anda juga mudah terganggu emosinya, maka bisa menyebabkan
sel telur keluarnya dapat bergeser harinya. Gaya Hidup seperti kebiasaan
merokok dan asupan junk food terus menerus juga berpengaruh pada produksi
hormon pengatur kelenjar endokrin. Untuk mengetahui saat tepat
kapan sel telur keluar dengan system kalender ini hanya berdasarkan perkiraan
saja. Paling tidak, dibutuhkan kecermatan mencatat minimal 6 kali siklus haid.
Saat keluarnya sel telur diperkirakan dengan mengurangi 3 hari pada siklus
terpendek dan menambahkan 3 hari pada siklus terpanjang. Dari catatan itulah
kita bisa tahu apakah wanita tersebut masuk masa subur atau tidak.
1. Wanita dengan Siklus Normal dan Teratur
Menghitung masa subur mudah diketahui dari siklus menstruasi normal, yaitu
antara 28=30 hari. Hari pertama siklus menstruasi dihitung sebagai hari ke-1.
Dan masa suburnya adalah hari ke-12 hingga hari ke-16 dalam satu siklus
menstruasi. Sebagai contoh apabila awal Haid seorang wanita tanggal 9 Januari.
Maka tanggal tersebut ditandai sebagai hari ke-1. Sedangkan masa subur jatuh
pada Hari ke-12 jatuh (tanggal 20 Januari) sampai dengan hari ke-16 (tanggal 24
Januari).
2. Perhitungan Masa Subur, Wanita dengan Siklus
Menstruasi tidak Teratur
Siklus menstruasi tidak teratur ditandai dengan awal haid yang maju atau mundur sehingga
tidak dapat dipastikan. Hal tersebut akan mempengaruhi tingkat kesuburan dan
cara menghitung masa subur wanita setelah menstruasi. Adapun langkah
penghitungannya adalah, menghitung lama Satu siklus haid yang dihitung mulai
dari hari pertama haid saat ini hingga hari pertama haid di bulan berikutnya.
Catat jumlah hari tersebut 6 bulan. Untuk menentukan hari pertama masa subur,
Jumlah siklus menstruasi dari terpendek dalam 6 kali siklus haid dikurangi 18.
Sedangkan hari terakhir masa subur adalah Jumlah hari terpanjang selama 6
siklus haid dikurangi 11.
4. Pengukuran Basal Tubuh
Cara
adalah ukur suhu badan Anda dengan thermometer. Akurasinya sekitar 80%. Cara
pengukuran dilakukan secara teratur pada jam tertentu setiap hari sejak
menstruasi bersih. Tepatnya setiap bangun tidur jam 6 pagi sebelum turun dari
ranjang, lakukan pengukuran sambil berbaring selama 5 menit.
Hal
ini dilakukan karena bila tubuh sering bergerak, akan keluar energi
tubuh, sehingga berpengaruh pada suhu tubuh. Catat dan pantau hasil
pengukuran itu setiap hari. Bila Ada grafik mendatar, artinya wanita
tersebut sedang berada dalam masa tidak subur. Jika grafik suhu tubuh
mendadak naik tajam, itu artinya Anda masuk masa subur. Hal ini
terjadi karena hormon estrogen pada dasarnya bersifat termokinetik atau
meningkatkan suhu tubuh. Dengan begitu, peningkatan jumlah estrogen secara
otomatis akan pula meningkatkan suhu tubuh.
5. Lendir Kesuburan
Cara
menentukan masa subur wanita lainnya adalah dengan sistem lendir kesuburan.
Metode ini ditemukan oleh pasangan dokter John dan Evelyn Billings dari
Australia. Lendir kesuburan tersebut dihasilkan oleh kelenjar leher rahim
wanita bersamaan dengan proses pematangan sel telur dalam indung telur.
Persamaan waktu tersebut berkaitan dengan fungsi kelenjar hipofisis dan
hipotalamus. Di antaranya mengubah sifat cairan dalam leher rahim dari serat
seperti benang kusut yang sukar diterobos menjadi serat-serat yang paralel
sehingga mudah dilalui oleh sperma yang akan masuk ke dalam rahim dan saluran
telur. Bila sperma berhasil menerobos masuk ke saluran telur dan membuahi sel
telur, berarti akan terjadi kehamilan. Dengan begitu, lendir kesuburan memang
bertugas membantu mempertemukan sel sperma dan sel telur.
Fungsi
lain dari lendir kesuburan ini adalah mengubah kadar keasaman dalam vagina.
Artinya, bila tidak terdapat lendir kesuburan, cairan dalam vagina bersifat
asam hingga sperma hanya bertahan hidup selama beberapa jam saja. Sedangkan
dengan adanya lendir kesuburan, keasaman vagina jauh berkurang hingga sperma
bisa bertahan hidup di sini selama 3 hari. Padahal, lendir kesuburan ini
dihasilkan setiap wanita dalam waktu yang amat terbatas. Yakni, menjelang sel
telur akan melepaskan diri dari indung telur.
Sedangkan
lama dan jumlah produksi lendir kesuburan, berbeda antara wanita yang satu
dengan lainnya. Wanita yang kesuburannya terbilang tinggi, contohnya, bisa
menghasilkan lendir kesuburan selama 5 hari. Sementara mereka yang kurang subur
bahkan sulit hamil, selain jumlahnya sedikit, masa produksi lendir kesuburannya
pun cuma beberapa jam saja. Mereka inilah yang perlu ekstra jeli mengamati
produksi lendir kesuburannya bila ingin hamil. Dalam keadaan subur, lendir
tersebut bersifat amat elastis, hingga ketika ditarik pun seolah tak ada
habis-habisnya karena tidak pernah terputus. Jika diperiksakan di bawah mikroskop,
lendir ini akan memperlihatkan gambaran seperti pakis atau pohon cemara.
Orang
awam dengan mata telanjang tentu agak sulit menilai fase masa subur wanita
lewat lendir kesuburan. Perlu diingat bahwa kehadiran lendir
kesuburan hanya bersifat sementara dan bukan sepanjang siklus haid, sama sekali
tidak berbau dan tidak gatal.
VII.
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
Perhitungan
masa subur wanita dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan sistem kalender
dan ovutest. Penggunaan sistem kalender harus probandus yang memiliki siklus
menstruasi normal (28-30 hari) agar mendapat hasil yang akurat. Apabila
probandus memiliki siklus menstruasi tidak normal, dilakukan dengan menghitung lama Satu siklus haid yang dihitung mulai dari
hari pertama haid saat ini hingga hari pertama haid di bulan berikutnya. Catat
jumlah hari tersebut 6 bulan. Untuk menentukan hari pertama masa subur, Jumlah
siklus menstruasi dari terpendek dalam 6 kali siklus haid dikurangi 18.
Sedangkan hari terakhir masa subur adalah Jumlah hari terpanjang selama 6
siklus haid dikurangi 11. Sedangkan untuk ovutest scope tidak menutup kemungkinan untuk yang tidak
memiliki siklus menstruasi normal karena ovutest mendeteksi masa subur dari air
liur probandus dan bisa dikatakan lebih praktis dan efisien
7.2 Saran
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan mungkin ada baik nya
jika asisten
menjelaskan Organ reproduksi pada pria dan wanita, serta fisiologinya. Bukan
hanya mempelajari masa subur wanita saja.
DAFTAR PUSTAKA
Pearce, E.C. 2004. Anatomi
dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Prawirohardjo,
Sarwono, 2012. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT.Bina Pustaka.
Simanjuntak, Carolina. 2013. Pengetahuan Siswi Sekolah Dasar Kelas 6 Sd Tentang Menstruasi Di Sd Swasta Hkbp 1 Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir. Jurnal
Keperawatan HKBP Balige. ISSN 2338-3690. Vol (1)
1.
Sumiati. 2013.
Sistem Reproduksi Manusia. Jurnal Biologi.
Vol. (2) 2.
Suryandari, Dyah Fitri., Z. Rufaida. 2013. Hubungan Pemakaian Sabun Pembersih Kewanitaan
Dengan Terjadinyakeputihan Pada Wanita Usia Subur
(Wus) Di Desa Karang Jeruk Kecamatan Jatirejo Kabupaten Mojokerto. Jurnal
Ilmiah Kesehatan Politeknik Kesehatan Majapahit. Vol (5) 1
Syaifuddin, AMK. 2006. Anatomi Fisiologi untuk
Mahasiswa Keperawatan. Jakarta:
Kedokteran ECG.